Klik Untuk Melihat
Kembali lagi kepada Jumenengan, acara sakral ini harus dilakukan rutin setiap tahun oleh pihak Kraton karena apabila tidak maka ada kepercayaan bahwa Raja yang menduduki tahta tersebut akan dihukum oleh para leluhur. Sehingga walaupun saat ini pihak Kraton terpecah "lagi" antara pihak yang pro dengan pihak yang kontra terhadap terjadinya rekonsiliasi Raja Kraton, acara Jumenengan tetap dilakukan sesuai pada waktunya. Acara Jumenengan sendiri selalu ditandai dengan pemberian gelar kepada sejumlah tokoh serta abdi dalem. Dan pada Tahun ini, setidaknya ada 400 orang yang menerima gelar kebangsaan. Salah satunya adalah Jokowi yang dianggap sebagai tokoh yang memfasilitasi rekonsiliasi Raja Kraton. Namun, pada akhirnya Jokowi menolak pemberian gelar tersebut karena merasa dirinya tidak mempunyai jasa apapun terhadap Kraton Kasunanan Surakarta.
Klik Untuk Melihat
Jumenengan juga dilalui dengan melakukan ziarah ke makam imogiri yaitu makam para Raja serta Leluhur Kraton Kasunanan Surakarta. Selain itu, Tarian Bedaya Ketawang, tarian sakral yang menjadi salah satu syarat dalam pelaksanaan jumenengan juga telah disiapkan. Bahkan para penari sudah berlatih dan dipingit beberapa hari sebelumnya.
Klik Untuk Melihat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Komentar Komentar, Gratis tanpa dipungut biaya.